TEMAN tetap
TEMAN
Ini bisa dibilang pengalaman pribadi
saya, pada awalnya saya dan teman saya menjalani bisnis secara bersamaan,
bisnin kami bisa dibilang alhamdulilah mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Banyak para pembeli yang berdatangan untuk membeli dagangan kami ber2, disini
kami berjualan segala jenis barang, mungkin bisa dibilang dari ujung kaki
sampai ujung jari kami bisa menyiapkan semua itu. Tapi pada suatu hari teman saya
mendapatkan link dari distributor jam yang harganya sangat amat miring, tetapi
disini saya herannya mengapa dia tidak pernah mau untuk member tau dimana
distributor tersebut padahal kami sudah melakukan bisnis ini secara bersamaan
tetapi dia tetap tidak mau member tau tempat distributor itu. Sampai pada
saatnya seorang reseller saya ingin membeli jam dan disitu dia member harga
dari diri dia sendiri tanpa memperhitungkan untung buat saya, dia hanya
memikirkan untuk diri dia sendiri.
Sampai pada saat itu akhirnya saya saudah merasa
tidak sejalan dengan dia, oleh karena itu saya mereasa saya menjalankan bisnis
ini dengan solo karir, sampai pada suatu hari teman saya ini datang kembali
kepada saya dan ia pun langsung meminta uang kepada saya, langsung disaat itu
saya merasa kaget, untuk apa dia datang kembali dan meminta uang untuk dirinya,
sedangkan saya merasa kalu saya sudah memulai karir saya sendiri tidak